Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Ingin Bahagia Bersyukurlah

Alkisah disebuah desa, tinggallah seorang petani yang miskin, istrinya serta enam anaknya disebuah rumah yang sangat sederhana, yang hanya punya satu ruangan untuk dihuni. Pada suatu ketika sang petani merasa sesak sekali dan tidak dapat bertahan hidup seperti itu. Atas saran istrinya, dia menjumpai gurunya, seorang Master Zen yang terkenal sangat bijaksana yang tinggal di gunung tidak jauh dari desa tersebut.

Singkat cerita sang petani pun bertemu dengan sang guru serta menceritakan semua masalah-masalahnya. Sang guru lantas menjawab, "Aku akan memberi nasihat yang akan membuat hidup kamu lebih baik. Tapi apakah kamu mau melakukannya tanpa terkecuali dan meragukannya? Hanya patuh tanpa bertanya mengapa?". Sang petani pun menyanggupinya serta menyatakan kesiapannya. "Baiklah, kamu ada hewan apa aja di rumah?" Tanya sang guru.

Petani itu menjawab, "Sapi, kambing, dan beberapa ekor ayam". "Bagus! Ketika kamu pulang nanti, masukkan semua binatang itu ke dalam rumah dan tinggallah bersama hewan-hewan tersebut," kata sang guru.

Sang petani kaget mendengar saran ini. Namun karena dia terlanjur janji akan menjalankannya, dia pun pulang dan segera menjalankan nasiehat gurunya.

Pagi harinya, si petani berlari menjumpai sang guru. "Aduh Guru, saya sudah mengikuti saran itu, tapi rumahku sungguh sangat kacau!". Sang guru menyimak sabar, lalu katanya, "Taruhlah ayah-ayam kamu di luar rumah."

Sang petani pun pulang. Keesokan harinya dia kembali lagi ke sang guru. "Guru, memang ayam-ayam itu sudah menghilang. Tapi kambingnya menyeruduk semua perabotan rumah dan mencoba memakan semua yang dilihatnya." Sang guru segera menjawab, "Oh baiklah, kalau begitu keluarkan kambing."

Keesokan paginya, petani itu berlari melaporkan keadaan. "Guru, kami sekeluga serasa tinggal di kandang hewan dengan adanya sapi. Apakah memang manusia bisa hidup bersama dengan hewan seperti itu?". Sang guru berkata dengan bijak, "Anakku, kamu benar. Pulanglah segera, dan keluarkan sapi tersebut. Semoga karma baik menyertaimu." Keesokan harinya, petani itu berseru senang. "Oh Guru," katanya dengan senyum yang lebar serta cerah. "Kita sekarang mempunyai kehidupan yang luar biasa. Rumah menjadi tenang dan rasanya lega sekali tanpa hewan di dalam rumah. Betapa bahagianya kami semua."

Dari cerita di atas memberikan pencerahan kepada kita. Di dalam hidup ini, kepuasan dan kebahagian sesungguhnya terjadi ketika kita mengerti bagaimana kita dapat atau mampu mensyukuri apa yang ada. Kehidupan manusia itu tidak ada yang sempurna. Ketika kita hanya melihat kekurangan serta seluruh situasi negatif di dalam hidup kita maka kita tidak akan pernah puas dengan hidup kita. Lihatlah situasi hidup kita dengan kacamata positif. Maka kita akan bahagia. Itulah kepuasan hidup. Keberhasilan identik dengan kepuasan.

Sekalipun hidup kita barangkali penuh dengan kegagalan, ingatlah bahwa sekalipun kita gagal sesungguhnya kita berhasil untuk mengetahui mengapa kita gagal dan memacu semangat kita kembali untuk dapat berhasil di kemudian hari.

Ingatlah selalu bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Dengan demikian kita tidak berlama-lama merenungi nasib. Kita pun akan bangkit segera untuk menggapai hari esok yang lebih baik.

Sungguh sulit untuk bisa puas dengan hidup ini, jika kita tidak pernah puas dengan diri kita. Sebab itu, mulailah dulu di depan cermin katakan pada diri sendiri. “Aku puas dengan apa yang aku perjuangkan selama ini dan akan terus berjuang untuk hidup lebih baik lagi.

Semoga bermanfaat