Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Memberi Dalam Perspektif Agama Buddha

Memberi" atau "dāna" adalah salah satu dari tiga unsur jalan praktik bagi umat awam, selain sila (moralitas) dan bhāvanā (meditasi). Dāna tidak hanya terbatas pada pemberian materi seperti makanan atau pakaian, tetapi juga mencakup pemberian dalam bentuk tenaga, rasa aman, tidak menyakiti, memaafkan, dan ajaran Dhamma.

Dalam Manggala Sutta: Khuddakapāṭha 5 dan Sutta Nipāta 2.4 "Dānañca dhammacariyā ca. ñātakanañca saṅgaho. Anavajjāni kammāni. etammaṅgalamuttamaṁ". Artinya “Berdāna, hidup sesuai dengan Dhamma. Menyokong sanak keluarga. Bekerja tanpa cela. Itulah berkah utama”.

Berikut ada beberapa kekuatan dan manfaat memberi dalam agama Buddha:

Kekuatan Pemberian (Dāna)

Kekuatan untuk melawan keserakahan: memberi membantu mengatasi sifat tamak dan keinginan yang berlebihan. Dengan melepaskan apa yang kita miliki, kita melatih diri untuk tidak terlalu terikat pada materi.

Kekuatan kebahagiaan: memberi dengan tulus dapat membawa kebahagiaan batin, baik bagi pemberi maupun penerima. Kebahagiaan ini muncul dari perasaan berbagi dan membantu sesama.

Kekuatan kualitas diri: memberi dengan baik, seperti dengan keyakinan, hormat, dan kemurahan hati, dapat meningkatkan kualitas diri dan melatih sifat-sifat baik lainnya.

Kekuatan karma yang baik: dalam hukum karma, perbuatan baik (termasuk memberi) akan menghasilkan buah yang baik pula. Memberi dapat menciptakan sebab akibat positif dalam kehidupan.

Kekuatan membangun hubungan baik: memberi dapat mempererat hubungan antarindividu dan menciptakan rasa kebersamaan serta solidaritas.

Manfaat berdana

Memberi adalah lebih daripada menerima, karena ada keajaiban dibalik "memberi", suatu rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang yang berjiwa besar. Dalam Aṅguttara Nikāya III: 41-42 menyebutkan terdapat lima manfaat yang diperoleh orang yang sering memberikan dāna, yaitu: (1) diterima banyak orang, (2) dikagumi oleh orang-orang baik, (3) reputasi baik, (4) tidak akan menyimpang dari tugasnya sebagai perumah-tangga, dan (5) setelah kematian akan terlahir pada kondisi yang baik. Hal ini sesuai dengan khotbah Buddha pada Saṃyutta Nikaya 1.49.

Memberi itu "menyehatkan". Dr. Allan Kuts mengadakan penelitian yang melibatkan 3.000 sukarelawan, mengambil kesimpulan, "memberi dan menolong orang lain dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi rasa stress, meningkatkan endorfin (hormon positif) dan meningkatkan kesehatan." Prof. David Mc Clelland juga menambahkan, "melakukan sesuatu yang positif terhadap orang lain akan dapat memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh, sebaliknya orang kikir cenderung terserang banyak penyakit".

Jenis pemberian (dāna): Amisa Dāna: pemberian materi, seperti makanan, pakaian, atau tempat tinggal. Abhaya Dāna: pemberian rasa aman dan perlindungan. Dhamma Dāna: pemberian ajaran agama Buddha, yang dianggap sebagai pemberian terbaik.

Cara memberi yang baik: Memberi dengan keyakinan dan hormat. Memberi tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Memberi dengan kemurahan hati dan tanpa pamrih. Memberi dengan pikiran yang jernih dan tanpa niat jahat.

Dengan memahami kekuatan dan manfaat memberi serta jenis dan cara memberi, umat Buddha didorong untuk melatih diri dalam perbuatan memberi sebagai bagian dari jalan menuju pencerahan dan kebahagiaan sejati.