Subscribe Us

Selamat Datang Di Dharmaduta Inspiratif : https://www.damaduta.net

Puja Bakti Dalam Agama Buddha

Puja bakti bertujuan untuk menghormati Triratna. Triratna artinya Tiga Permata, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha. Ketiganya disebut permata karena ketiganya sangat berharga bagi umat Buddha. Mengapa sangat berharga? Karena dengan adanya Buddha kita dapat belajar dan praktik Dharma, dan di bawah bimbingan Sangha, kita dapat menjalankan Dharma dengan benar sehingga kita dapat hidup bahagia.

Buddha adalah permata yang pertama. Buddha adalah pendiri ajaran Buddha yang telah menemukan kebenaran dan mengajarkan kebenaran kepada semua makhluk. Buddha bukanlah nama orang, tetapi gelar atau sebutan bagi orang yang telah mencapai penerangan sempurna. Seperti halnya Pangeran Siddharta setelah mencapai penerangan sempurna di bawah pohon Bodhi kemudian disebut sebagai Buddha. Buddha mengajarkan kebenaran tidak hanya kepada manusia, tetapi juga kepada para dewa dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, Buddha dikenal sebagai guru para dewa dan manusia.

Permata yang kedua adalah Dharma. Dharma adalah ajaran Buddha yang artinya kebenaran. Buddha mengajarkan kebenaran agar setiap makhluk dapat hidup dengan benar sehingga bahagia. Ajaran-ajaran kebenaran dari Buddha ada yang sudah tertulis dan ada yang belum. Ajaran Buddha yang sudah tertulis dikelompokkan dalam tiga kelompok yang disebut Tripitaka. Ajaran Buddha yang tidak tertulis dapat ditemukan di mana saja dan kapan saja. Kita dapat mengingat dan mempraktikkan ajaran Buddha dalam tiga kalimat sederhana, yaitu “Jangan berbuat jahat, banyak berbuat kebajikan, sucikanlah batin dan pikiran”. Ketiganya disebut sebagai inti ajaran Buddha.

Permata yang ketiga adalah Sangha. Sangha artinya persaudaraan para bhikkhu dan bhikkhuni. Buddha sebagai pendiri ajaran saat ini telah tiada, tetapi ajaran-Nya masih tetap ada karena dijaga oleh komunitas pelaksana Dharma yaitu Sangha. Bhikkhu adalah siswa Buddha laki-laki yang tidak berkeluarga dan hidup sebagai biarawan. Bhikkhuni adalah siswa Buddha perempuan yang tidak berkeluarga dan hidup sebagai biarawati. Sangha inilah yang menggantikan Buddha mengajarkan Dharma dan membimbing kita agar bisa hidup sesuai Dharma.

Umat Buddha dalam melakukan puja bakti kepada Triratna dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan tidak ada peraturan yang mengharuskan umat Buddha melakukan puja bakti dengan cara yang sama. Ajaran Buddha telah diterima oleh berbagai suku bangsa yang memiliki perbedaan budaya sehingga puja kepada Triratna dilakukan degan cara-cara yang berbeda sesuai dengan budaya masing-masing. Ketika kita berkunjung ke vihara-vihara, akan dijumpai cara-cara puja bakti yang berbeda-beda sesuai dengan alirannya.

Puja bakti adalah salah satu bentuk puja yang dilakukan umat Buddha untuk menghormat kepada Triratna. Umat Buddha melakukan puja bakti dengan cara berbeda-beda, ada yang membaca paritta, sutra, atau keng. Ada yang menggunakan bahasa Indonesia. Mandarin, Pali atau Sanskerta. Ketika puja bakti, umat Buddha melakukan sujud di depan patung Buddha karena patung Buddha tersebut adalah simbol dari Buddha yang sesungguhnya. Jadi, sesungguhnya bukan patung itu yang dihormati, tetapi umat Buddha bersujud menghormat kepada Buddha. Buddha bukanlah patung, karena itu umat Buddha tidak menyembah patung.

Menghormati Triratna dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi cara yang terbaik yang diajarkan oleh Buddha adalah dengan melaksanakan Dharma. Sebelum Buddha wafat, beliau berpesan bahwa orang yang mempraktikkan Dharma dialah yang benar-benar menghormati Buddha. Jadi, selain kita melakukan puja bakti, kita juga harus melaksanakan Dharma.